Pengertian
Senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan
baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang
olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur
hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota
tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita
harus mengetahui ciri-ciri senam antara lain:
1.
Gerakan-gerakannya
selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2.
Gerakan-gerakannya
harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan,
memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan
sistematis
Berdasarkan
ciri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk
dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Pada tingkat sekolah atau yunior
pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai
dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria
terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda
pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita
ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan
palang bertingkat.
Penilaian diberikan
oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap
peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor
atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan
satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah
rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai
terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi
menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke
II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5
(lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam)
peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap
atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib
terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini
menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan
nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman
diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang
kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya.
Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi
setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan
yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap
statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan
berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan
yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
Sejarah Senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman
Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang,
sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan
Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam.
Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan
yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam
telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat
usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood.
Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia
memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan
patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah
palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.
Senam di Negara Indonesia sudah dikenal
sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman
jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan
bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
Macam-macam Senam
Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga
yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada
matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,
berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola,
pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan
kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas
12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian
gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan
akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll.
Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam
waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.
Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1.
Guling ke
depan
2.
Guling ke
belakang
3.
Lompat
harimau
4.
Keseimbangan
kepala
5.
Keseimbangan
tangan
6.
Handspring
7.
Back
handspring
8.
Meroda
9.
Stut
10. Round off
11. Kep
12. Neck kip
13. Head kip
14. Kayang
15. Sikap lilin
16. Sikap kayang
17. Salto
18. dll
Senam Artistik
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu
pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang
mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan,
untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah
membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo
I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi
pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga
senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti
sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI,
sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka
pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke
Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga
senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.
Peralatan
Senam Artistik
Ukuran
alat
1. Untuk putra ada 6 alat
-
floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m
-
pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m
-
parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi
1.75 m
-
rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m
-
horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m
-
horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m
2. Untuk putrid ada 4 alat
- horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang
1.60 dan tinggi 1.20 m
- univen bars (palang bertingkat) : panjang
2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m
- balance beam (balok keseimbangan) :
panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m
- floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m
Peraturan
Umum Senam Artistik
a. Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
1.
Setiap regu
terdiri dari 6 pesenam putra/putri
2.
Terdiri dari
rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
3. Juara beregu (kompetisi I) adalah regu
dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing
alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai
maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan
pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai
maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan
pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
b. Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi
II)
1.
Peserta
finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta
2.
Dibatasi 3
pesenam dari tiap Negara/daerah
3.
Hanya
melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II)
adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada
kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada
seluruh alat
Nilai
maksimum untuk putra = 120
Nilai
maksimum untuk putri = 80
c. Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi
III)
1.
Peserta
finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat
tersebut
2.
Dibatasi 2
pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
3.
Hanya
melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan per alat (kompetisi III)
adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada
kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat
Nilai maksimum putri =20
Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk
memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk
peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga
preventif yang dapat dilakukan secara masal.
Pembagian senam Aerobik menurut cara
melakukan dan musik pengiring, yaitu:
1.
High
impact aerobics (senam
aerobik aliran gerakan keras)
2.
Low
impact aerobics (senam
aerobik aliran gerakan ringan)
3.
Discorobic
(kombinasi antara
gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)
4.
Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan
ringan serta gerakan-gerakan rock n’roll)
5. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan
serta gerakan-gerakan kalestetik/kelentukan)
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah
sebagai berikut:
1.
Pemanasan
selama 10 menit
2.
Latihan inti
selama 15 – 20 menit
3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar