Minggu, 23 Oktober 2011

Masa Keemasan Bulu Tangkis Indonesia Akankah Berlalu ?



Lagu kebangsaan Indonesia Raya pernah berkumandang di perhelatan akbar olahraga internasional. Saat itu, atlet cabang bulu tangkis Indonesia memperoleh medali emas dari nomor tunggal putra dan putri. Olimpiade yang berlangsung di Barcelona tahun 1992 mampu menorehkan kejayaan olahraga bulu tangkis Indonesia. Pasangan atlet Indonesia yang meraih medali emas tersebut yaitu Alan Budikusuma dan Susi Susanti. Cabang olahraga bulu tangkis baru pertama kali diikutkan dalam pagelaran olahraga internasional tahun 1992 di negara matador.
Susi Susanti bermain di nomor tunggal putri. Pada pertandingan final, ia mengalahkan Bang Soo-hyun dari Korea Selatan. Peringkat nomor satu dunia ini mengalahkan Bang Soo-hyun dengan perolehan angka lima banding sebelas, sebelas banding lima dan sebelas banding tiga. Juara empat kali All England meraih perunggu di Olimpiade Atlanta tahun 1996. Susi Susanti pantas dinobatkan sebagai ratu bulu tangkis dunia karena segudang prestasi yang telah ditorehkannnya.
Alan Budikusuma bermain di nomor tunggal putra. Pada nomor tunggal putra berlangsung Indonesia final. Alan Budikusuma mengalahkan Ardy B Wiranata dengan perolehan angka lima belas banding dua dan delapan belas banding tiga belas. Juara Malaysia open tahun 1995 ini menggantungkan raket setelah olimpiade Atlanta tahun 1996.
Masa keemasan kedua atlet tersebut seakan begitu cepat berlalu. Atlet bulu tangkis Indonesia yang bernaung di dalam pelatnas Cipayung, saat ini mengalami kemunduran prestasi yang signifikan. Perhelatan bulu tangkis sekelas All England di kota Birmingham tahun 2011, para atlet bulu tangkis Indonesia tidak satupun yang memperoleh juara. Kejuaraan bulu tangkis Grand Prix Gold Swiss yang diselenggarakan di kota Basel, semua atlet bulu tangkis Indonesia tak satupun yang masuk di babak final. Tidak ada yang tersisa, rakyat Indonesia tidak dapat melihat aksi para atlet bulu tangkis di babak final.
Penyegaran yang dilakukan oleh PBSI patut didukung oleh segenap rakyat Indonesia. Pelatih Li Mao asal negara tirai bambu didatangkan oleh PBSI untuk membenahi olah raga bulu angsa ini. Bagi harapan banga Indonesia, para atlet bulu tangkis Indonesia dapat merebut kembali masa keemasan yang pernah mampir di kancah dunia olahraga bulu angsa ini. Regenerasi bulu tangkis pendahulu seperti Alan Budikusuma dan Susi Susanti harus selalu ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar